Bagi Gus Dur, pendidikan tidak sebatas penyampaian ilmu, tetapi juga merupakan sarana pembebasan, penguatan identitas budaya, serta upaya membangun nilai-nilai kemanusiaan. Dalam berbagai tulisan maupun kiprah nyatanya, ia selalu menggarisbawahi pentingnya pendidikan yang inklusif, humanis, dan selaras dengan nilai-nilai Islam yang membawa rahmat bagi semesta. Pendidikan seharusnya membebaskan, bukan mengekang; memupuk akal dan rasa, bukan sekadar mengejar hafalan.

Di tengah tantangan zaman yang semakin rumit—ketika pendidikan kerap terjebak dalam aspek formalitas dan agama dipersempit dalam wacana sempit—pemikiran Gus Dur menawarkan pandangan segar yang mengajak kita kembali pada inti ajaran Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi kemanusiaan. Ia memandang madrasah, pesantren, dan lembaga pendidikan Islam lainnya bukan hanya sebagai tempat belajar, tetapi sebagai pusat peradaban dan kebangsaan.

Buku ini secara sistematis dan kritis menggambarkan berbagai sisi pemikiran Gus Dur dalam konteks pendidikan Islam. Ia membawa pembaca untuk menyelami betapa gagasan-gagasannya tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga sangat relevan untuk menjawab persoalan pendidikan masa kini dan mendatang. Di saat dunia sedang mencari model pendidikan yang dapat mempersatukan perbedaan dan menjawab tantangan global, pikiran-pikiran Gus Dur tampil sebagai tawaran yang sarat hikmah.